BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 04 November 2009

Tentang diriqu

Sebelum saya perkenalkan diri, terima kasih buat semua nya......!!! jadi malu ne perkenalkan diri,hohohoh.....!!!!nama sayamuhammad Denis Iqbal,biasaNya sih anak kmPuz memanggil saya siJangkung.wkwkwkwk...!!! tapi emang bener temen-temen saya memanggil seButan itu, Tpi gPp itu motivasi saya,hahahah.... itu mah nginah ya.....!!!saya anak keTiga dari 4 bersaudara.... saya orangNya gak mau bertele2 dalam apapun sebisa saya dan semampu saya menYelesaikanNya...

sayasuka bngt berOlahraga Apalagi bASKET,yah paling maen basket ama tmen-temen kampuz,, tapi sekarang gy asyik2 nya maen futsaLL....!!!!hohohoho,sayalahir dy Bengkulu. di sumatra y,,,mungkin tmen2 sklian gtw BkL itu dmna,hhehehe... gk terkenal cih.....!!!tpi gpp tmpat w lahir dsna....oc lanjut......!!!kyk motto pak Presiden,, lanjUtan kan....!!!!

baek,, aktivitas skrng memperdalam ilmu yang saya kuasai,, seperti design photo,bljr databaSe,dan terutama merakit Pc n mengInsTall pC,,msih tahap blajar c,hehehhe..... jadi malu ne,hhohhooo... w ingin skali bhagiain ortu,dengan belajar dan berusaha semampu saya,karena orang tua ingin sekali anakNya berhsil itu jga demi diri saya sendiri untuk masa dEpan.......

karena orang tuasaya bisa kuliah,bisa menuntut ilmu,bisa mendenger saran dan nasihat orang tua,itu smw demi anak nya berhasil....!!!itu yang membuat saya memacu untuk slaLu lebih giat lgi bljr dan bljar.....,jadi kngenn ne m ortu.......!!!!saya orang Nya slalu bertmna m cpa aj,,bukn sombong ye,,hahahahahah...!!!sayaorang nya pengen bljar n berkembang....

saya suka ngjhilin tmen2 kampuz aplgi tmen yng ska ngrjain orang saya krjain dy lagi,hehehhe.. mau gmana dy suka ngjhilin tak blas jhilin jga,,hahahahha....,
hobi saya sekarang suka photo2 objek n suka bngt traveling......!!! kyk ad moment yng tidak bsa dilupakan,hehehehehe,,,,,oke mPE dsni aj y perkenalan saya.....

Sblum nY saya minta maAFklu ad kta2 ynag slah saya minta maf y TMen2.... nma nYA MaNUsia pasti tidak luput dari kslahan..... bae sayaad kata2 yang ingin disampainkn kpda tmen2 sklian gni kta2 Nya......!!!hehehe jdi mlu....

Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah
Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup, merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.
Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri,
semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.

Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.

Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.
Anda cuma bisa hidup sekali saja di dunia ini,
tetapi jika anda hidup dengan benar,sekali saja sudah cukup.

trimaksih pad tmen2 smw nya.... I LOVE U fUlll.......... bye.. bye.....

apa Itu WBS ..................!!!!!!

apa itu WBS........!!!!!!!


WBS adalah proses heirarkis yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen - elemen pekerjaan yang lebih kecil penggunaan WBS membantu meyakinkan manajer proek bahwa semua produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasikan dan WBS digunakan sebagai basis pengendalian

Perbedaan planning, estimating, dan scheduling :

* Planning : identifikasi kegiatan (tanpa menetapkan waktu awal dan waktu selesai)
* Estimating : menentukan ukuran dan durasi kegiatan
* Scheduling : menambahkan waktu awal dan waktu akhir kegiatan serta menentukan resource

Langkah-langkah project planning :

* Menentukan tujuan dan ruang lingkup proyek
* Memilih daur hidup perangkat lunak
* Menentukan organization dan team form -> kriteria yang diperlukan
* Memulai seleksi tim : berdasarkan knowledge dan expertise (pengalaman)
* Menentukan risiko : risiko kegagalan proyek, waktu, biaya, SDM
* Membuat Work Breakdown Structure (WBS) : task-task pada point 2 diperinci, kalau terlalu lama bisa dipecah antara 8-80 jam
* Identifikasi task
* Estimasi ukuran : lamanya proyek, banyaknya tim, banyaknya fungsional
* Estimasi effort : lamanya mengerjakan, biaya
* Identifikasi task dependecy : membuat Gantt Chart
* Assign resource : identifikasi staf-staf yang bertanggung jawab terhadap task
* Schedule work

Alasan pembuatan dan estimasi WBS : waktu (jadwal), pengelolaan, alat komunikasi.

Perbedaan activity dan task :

* Activity : kumpulan task
* Task : kerja terkecil yang tidak dapat dibagi lagi

Elemen-elemen proyek : fungsi, activity, task.

Macam-macam WBS :

* Contract WBS (CWBS) : high level tracking, 2 atau 3 level pertama untuk progress report (RFP / RFQ)
* Project WBS (PWBS) : lowest level tracking, dibuat untuk manajer

Tipe-tipe WBS :

* Process WBS : activity-oriented. Contoh : requirement, analysis, design, coding, testing, maintenance
* Product WBS : entity-oriented. Contoh : financial engine, interface, database
* Hybrid WBS : gabungan antara process WBS dan product WBS

Work package adalah istilah umum untuk task-task diskrit dengan hasil akhir yang sudah ditentukan.

Jika terjadi kemunduran waktu, jadwal proyek boleh direvisi.

Rabu, 14 Oktober 2009

menurut anda apa itu turunan parsial?

Turunan Parsial

LATAR BELAKANG :

a. Sejarah turunan parsial:

turunan parsial adalah sebuah perubahan nilai dari suatu fungsi yang mempunyai 2 variabel atau lebih secara sebagian atau tidak seluruhnya dan diturunkan satu-satu. Jika pada fungsi z = f(x,y) kita turunkan terhadap variabel x maka y akan dianggap sebagai konstanta dan bisa disebut kita mencari turunan parsial z terhadap x,


Kalkulus Diferensial dan Integral sangat luas penggunaannya dalam berbagai bidang
seperti penentuan maksimum dan minimum suatu fungsi yang sering digunakan
mahasiswa fakultas ekonomi dalam menentukan biaya optimum produksi dan
penentuan keuntungan maksimum atau menentukan panjang maksimum suatu
balok oleh mahasiswa fakultas teknik, dan sebagainya.



Dewasa ini telah cukup banyak buku - buku tentang kalkulus Diferensial dan
Integral, baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun dalam bahasa asing
terutama bahasa Inggris. Buku buku Kalkulus Diferensial dan Integral tersebut pada
umumnya memuat defenisi – defenisi tentang turunan parsial dan kekontinuan suatu
fungsi baik untuk satu peubah maupun untuk peubah banyak.



Defenisi dan rumus-rumus yang disajikan pada buku-buku Kalkulus Diferensial dan
Integral tetsebut pada umumnya tidaklah berbeda, dan kalaupun ada perbedaannya
hanya terletak pada cara penulisannya saja.



Defenisi-defenisi yang ada pada buku-buku tersebut khususnya dalam turunan
parsial dan kekontinuan suatu fungsi tidak menunjukkan adanya hal-hal yang khusus
dimana defenisi tersebut tidak berlaku. Karena itu peneliti merasa tertarik untuk


mengadakan suatu penelitian dalam Kalkukus Diferensial dan Integral khususnya
tentang turunan parsial dan kekontinuan fungsi dengan dua peubah. Peneliti ingin
mengetahui apakah ada hubungan antara turunan parsial dengan kekontinuan suatu
fungsi di suatu titik tertentu melalui contoh-contoh penyanggah.

contoh:


df

--- (xo, yo) atau fy (xo, yo) dan didefenisikan sebagai:

dx

f[(xo,(yo+ . y ] – f(xo,yo)

fY(xo,yo) = lim ---------------------------

.y . 0 . y

Selasa, 29 September 2009

Konsep Manajemen Proyek ruang lingkup

pengertian ruang lingkup


Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni unruk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.

Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan kepada kita bahwa kita berutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial.manusia, masalah , dan problem. Urutannya tidak dapat berubah. Manajer yang lupa bahwa kerja RPL merupakan usaha manusia yang intens, tidak akan pernah akan meraih sukses dalam manajemen proyek. Seorang manajer yang gagal melakukan komunikasi pelanggan yang komprehensif di awal evolusi sebuah proyek, beresiko membangun pemecahan yang elegan untuk masalah- masalah yang salah. Akhirnya manajer yang tidak begitu memperhatikan proses , beresiko menyisipkan metode teknik yang cakap serta piranti ke dalam sebuah ruangan hampa.


1. Manusia
Model kematangan manajemen manusia membatasi area praktik berikut kunci bagi masyarakat perangkat lunak : rekruitmen , seleksi , manajemen untuk kerja , pelatihan , kompensasi , perkembangan karir, desain kerja , dan organisasi dan perkembangan tim/ kultur. Organisasi mencapai tingkat kematangan yang tinggi dalam area manajemen manusia memiliki kemiriipan yang lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang efektif.
Kontributor yang paling penting agar software project berhasil
memiliki orang yang cerdas dan pintar serta cakap, dengan kemampuan yang baik
Organisasi dengan high levels maturity pada management people.
mengimplementasikan effective software engineering

2. Masalah
Sebelum memulai project, kita memerlukan untuk mengidentifikasi obyektifitasnya dan ruang lingkupnya, pemecahan alternatif harus dipertimbangkan , teknik dan batasppun harus didefinisikan.
Tanpa informasi ini tidak mungkin melakukan estimasi biaya yang dapat dipertanggung jawabkan (dan akurat); penilaian yang efektif terhadap resiko; merinci secara realistis tugas-tugas proyek; atau jadwal proyek yang dapat dikelola yang memberikan indikasi kemajuan yang berarti.
Faktor lain yang berhubungan:
delivery deadlines, budgetary restrictions, personnel availability
technical interfaces, dan lainnya

3. Proses
Proses perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi pengembangan perangkat lunak dapat dibangun. Sejumlah kecil aktivitas kerangka kerja yang dapat diaplikasikan pada semua proyek perangkat lunak , tanpa mempedulikan ukuran dan kompleksitasnya. Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda tugas-tugas, milestone, kemampuan penyampaian dan jaminan kualitas memungkinkan aktivitas kerangka kerja disesuaikan dengan karakterisitik proyek perangkat lunak serta kebutuhan tim proyek. Akhirnya aktivitas pelindung seperti jaminan kualitas perangkat lunak, manajemen konfigurasi perangkat lunak , dan pengukurannya melapisi model proses yang ada. Aktivitas pelindung tidak tergantung pada satu aktivitas kerangka kerja dan ada pada keseluruhan proses.

MANUSIA
· Para pemain
Proyek perangkat lunak diisi oleh para pemain yang dapat dikategorikan ke dalam salah satu dalam lima konstituen berikut :

a. Manajer senior
Yang menentukan isu-isu bisnis yang sering memiliki pengaruh penting di dalam proyek

b. Manajer proyek
Yang harus merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan mengotrol sebuah produk dan aplikasi

c. Pelaksana
Menyampaikan ketrampilan teknik yang diperlukan untuk merekayasa sebuah produk atau aplikasi

d. Pelanggan
Menentukan jenis kebutuhan bagi perangkat lunak yang akan direkayasa

e. Pemakai akhir
Yang berinteraksi dengan perangkat lunak bila perangkat lunak telah dikeluarkan untuk digunakan

· Pimpinan tim
Pemimpin tim yang dibutuhkan dalam proyek perangkat lunak adalah yang memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Motivasi >> kemampuan memberikan dorongan orang teknik untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu dengan kemampuan terbaiknya

b. Organisasi >> kemampuan untuk membentuk proses yang sedang berlangsung yang memungkinkan konsep dasar deterjemahkan ke dalam suatu akhir

c. Gagasan dan inovasi >> kemampuan manusia untuk mendorong manusia lainnya menciptakan dan bertindak kreatif meskipun mereka berkerja dalam suatu ikatan yang dibangun untuk suatu produk atau aplikasi perangakat lunak yang spesifik

Pemimpin proyek yang berhasil adalah yang akan menerapkan gaya manajemen pemecahan masalah yaitu bahwa seorang manajer proyek perangkat lunak harus berkonsentrasi pada pemahaman masalah yang akan dipecahkan, mengatur aliran gagasan, dan pada saat yang sama membiarkan orang setiap orang di dalam tim mengetahui penilaian kualitas dan bahwa hal tersebut tidak dapat dikompromikan.
Ada 4 kunci yang menentukan manajer proyek itu efektif:
a. Pemecahan masalah
b. Identitas manajerial
c. Prestasi
d. Pengaruh dan pembentukan tim


· Tim perangkat lunak informasi
Ada organisasi yang mengembangkan perangkat lunak hampir sebanyak struktur organisasi manusia untuk pengembangan perangkat lunak. Karena baik atau buruknya struktur organisasi tidak akan dengan mudah di modifikasi. Perubahan perhatian organisasi kepada masalah praktis dan politis bukanlah merupakan ruang lingkup tanggung jawab manajer perangkat lunak tetapi organisasi manusia yang secara langsung terlibat dalam di dalam sebuah proyek perangkat lunak merupakan tanggung jawab manajer.

Struktut tim yang terbaik tergantung pada gaya manajemen sebuah organisasi , jumlah orang yang akan ada dalam tim tersebut serta keseluruhan kesulitan masalah. Ada 3 organisasi tim yang umum antara lain :
1. Demokrasi terdesentralisasi
2. Terkontrol terdesentralisasi
3. Terkontrol tercentralisasi

MASALAH
· Ruang lingkup
1. Konteks >> bagaimana perangkat lunak yang akan dibangun dpat memenuhi sebuah system, produk, atau kontek bisnis yang lebih besar serta batasan apa yang ditentukan sebagai hasil dari konteks tersebut?
2. tujuan informasi >> objek data pelanggan apa yang dihasilkan sebagai output dari perangkat lunak? Objek data apa yang diperlukan sebagai input?
3. fungsi dan unjuk kerja >> fungsi apa yang dilakukan oleh perangkat lunak untuk mentransformasikan input data menjadi output? Adakah ciri kerja khusus yang akan ditekankan?
Ruang lingkup proyek perangkat lunak harus tidak ambigu dan dapat dipahami pada tingkat teknis maupun manajemen. Pernyataan ruang lingkup perangkat lunak harus dibatasi dimana data kuantitatif dinyatakan dengan eksplisit serta factor mitigasi dijelaskan.
· Dekomposisi masalah
Problem decomposition –> dua area:
1. functionality dari delivery software system
2. process yang akan digunakan untuk mengantarkan system
Functional decomposition:
1. mengidentifikasi dan mendefinisikan cakupan fungsi dari sistem
2. mengaplikasikan metode dekomposisi pada masing-masing feature

PROSES
· Menggabungkan masalah dengan proses
Ø Komunikasi pelanggan – tugas untuk membangun komunikasi yang efektif diantara pelanggan dan pengembang
Ø Perencanaan – tugas untuk mendefinisikan resource, timelines dsb
Ø Analisis resiko – tugas untuk menerima resiko teknik dan management
Ø Rekayasa – tugas untuk membangun satu sistem aplikasi atau lebih
Ø Konstruksi dan rilis – installation, release control, dan memberikan dukungan kepada pelanggan
Ø Evaluasi pelanggan – tugas untuk mendapatkan feedback dari pelanggan dan hasil evaluasi demi memperbaiki kualitas dari produk aplikasi tersebut kedepannya
· Dekomposisi proses
Project yang kecil memerlukan beberapa tugas :
1. mendevelop list dari masalah yang telah diklarifikasi
2. bertemu dengan customer untuk mengklarifikasikan masalah
3. menggabungkan cakupan dari beberapa statement
4. mereview state dari scope
5. memodifikasikan cakupan statement yang diperlukan

Project yang komplit memerlukan beberapa tugas :
1. Mereview permintaan customer
2. Merencanakan dan menjadwalkan secara formal, fasilitas pertemuan dengan customer
3. Mengharapkan penelitian untuk mendefinisikan solusi dan pendekatan yang ada
4. Menyiapkan “dokumen pekerjaan” dan agenda untuk pertemuan formal
5. Mengharapkan terjadinya pertemuan
6. Mengembangkan mini-spec untuk perbaikan, konsistensi, dan kelemahan pada ambiguitas
7. Memodifikasi cakupan dokumen yang diperlukan

manejemen risiko bagi teknologi informasi

1. Pengertian Risiko teknologi informasi


Analisa keamanan risiko dan manajemen risiko perlu diperhitungkan sebagai elemen terpadu dari rencana bisnis organisasi Thomas (.Tingkat keamanan di tiap organisasi harus proporsional terhadap risiko. Manajemen risiko adalah proses dari mengidentifikasi risiko, menilai risiko dan mengambil langkah untuk mengurangi risiko hingga ke level yang bisa diterima.



Definisi perbandingan risiko berdasarkan atas perbedaan budaya, bisnis dan lingkungan (Wei, Frinke. Terkait dengan dunia keamanan informasi, risiko digambarkan sebagai probabilitas yang perantara ancaman (sebabkan) akan mengkesploitasi kelemahan sistem untuk menciptakan kehilangan dari confidentiality, integrity dan availability dari asset


Konsep berikut yang didapat dari definisi dari risiko membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Ancaman dapat didefinisikan sebagai tiap orang atau benda yang membahayakan untuk asset . Vulnarebility adalah kelemahan, kekurangan, lubang atau apapun yang mungkin dieksploitasi oleh ancaman yang kemudian akan menghasilkan kerusakan . Availability adalah persyaratan yang membuat pengguna yang terautorisasi melanjutkan akses ke informasi dan sumber daya sistem.


Confidentiality dari informasi adalah jaminan informasi bersifat dapat diakses oleh orang yang terautosiasi untuk melihatnya . Integrity adalah jaminan pesan tidak mengalami perubahan apapun selama dalam pemancaran, baik secara bebas atau karena kesalahan pemancaran . Asset adalah sesuatu yang bisa diukur atau tidak bisa diuksur dan bernilai bagi organisasi.

Proyek perangkat lunak diisi oleh para pemain yang dapat dikategorikan ke dalam salah satu dalam lima konstituen berikut :

a. Manajer senior
Yang menentukan isu-isu bisnis yang sering memiliki pengaruh penting di dalam proyek

b. Manajer proyek
Yang harus merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan mengotrol sebuah produk dan aplikasi

c. Pelaksana
Menyampaikan ketrampilan teknik yang diperlukan untuk merekayasa sebuah produk atau aplikasi

d. Pelanggan
Menentukan jenis kebutuhan bagi perangkat lunak yang akan direkayasa

e. Pemakai akhir
Yang berinteraksi dengan perangkat lunak bila perangkat lunak telah dikeluarkan untuk digunakan

· Pimpinan tim
Pemimpin tim yang dibutuhkan dalam proyek perangkat lunak adalah yang memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Motivasi >> kemampuan memberikan dorongan orang teknik untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu dengan kemampuan terbaiknya

b. Organisasi >> kemampuan untuk membentuk proses yang sedang berlangsung yang memungkinkan konsep dasar deterjemahkan ke dalam suatu akhir
c. Gagasan dan inovasi >> kemampuan manusia untuk mendorong manusia lainnya menciptakan dan bertindak kreatif meskipun mereka berkerja dalam suatu ikatan yang dibangun untuk suatu produk atau aplikasi perangakat lunak yang spesifik

Pemimpin proyek yang berhasil adalah yang akan menerapkan gaya manajemen pemecahan masalah yaitu bahwa seorang manajer proyek perangkat lunak harus berkonsentrasi pada pemahaman masalah yang akan dipecahkan, mengatur aliran gagasan, dan pada saat yang sama membiarkan orang setiap orang di dalam tim mengetahui penilaian kualitas dan bahwa hal tersebut tidak dapat dikompromikan.
Ada 4 kunci yang menentukan manajer proyek itu efektif:
a. Pemecahan masalah
b. Identitas manajerial
c. Prestasi
d. Pengaruh dan pembentukan tim
· Tim perangkat lunak
Ada organisasi yang mengembangkan perangkat lunak hampir sebanyak struktur organisasi manusia untuk pengembangan perangkat lunak. Karena baik atau buruknya struktur organisasi tidak akan dengan mudah di modifikasi. Perubahan perhatian organisasi kepada masalah praktis dan politis bukanlah merupakan ruang lingkup tanggung jawab manajer perangkat lunak tetapi organisasi manusia yang secara langsung terlibat dalam di dalam sebuah proyek perangkat lunak merupakan tanggung jawab manajer.
Struktut tim yang terbaik tergantung pada gaya manajemen sebuah organisasi , jumlah orang yang akan ada dalam tim tersebut serta keseluruhan kesulitan masalah.

Bentuk- Bentuk Manajemen ruang lingkup Proyek

BAB I

MANAJEMEN PROYEK

1.1 Pengertian

Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni unruk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.

Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan kepada kita bahwa kita berutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial. We are managing human resources. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja), penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasai, kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner ebagai berikut :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dari devinisi diatas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengwasan.

1.2 Unsur-Unsur Manajemen

Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem Fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha maencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur tehadap tujuan yang telah ditentukan.

a. Bersifat Dinamis

Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output ).

b. Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya

Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.

c. Mempunyai Arti yang Berbeda

Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.

d. Mempunyai Sasaran yang Jelas

Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.

e.Mempunyai Keterbatasan

Disebabkan oleh factor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan, sedangkan factor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.

1. Siklus dan Proses system

Aspek penting dari pendekatan system terletek pada siklus system dan prosesnya, yaitu perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama system masih aktif.

a. Penahapan Dalam Siklus Sistem

Proses mewujudkan sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas jenis kegiatan yang dominant.

1. Siklus Sistem dan Siklus Biaya

Dalam rangka mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu penilaian menyeluruh terhadapsistem yang bersangkutan. Yang dinilai adalah karakteristik system yang dijabarkan sebagai parameter, spesifikasi,dan criteria terhadap biaya yang diperlikan. Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan selama periode siklus system, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain engineering, manufaktur dan kontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau utilisasi dan pemeliharaan.

BAB II

ORGANISASI PROYEK

2.1. Konsep Organisasi

Bentuk lain dari pembagian atau pengelompokan teori-teori organisasi adalah konsepsi prespektif yang ditemukan oleh Edgar Huse dan James Bowditch. Pada aslinya konsep perspektif ini digunakan kelompok manajemen didekati dari teori system. Akan tetapi inti pembahasannya dapat dipergunakan pula untuk bahasan-bahasan organisasi.Itulah sebabnya berikut ini dikemukakan konsep prespektif tersebut.

Prespektif I

Intinya sama dengan paham tradisional yang melihat organisasi atau manajemen dari prespektifrancangan yang berstruktur. Aliran-aliran prespektif ini hanya memikirkan isu-isu tentang bagaimana organisasi seharusnya disusun, fungsi-fungsi yang seharusnya dijalankan , siapa yang seharusnya menjadi pemimpin dan bawahan, dan gaya kepemimpinan apa yang harus dijalankan.

Ada tiga komponen yang mempunyai sejarah, yaitu :

1. Aliran prinsip-prinsip universal dari manajemen atau organisasi.

2. Aliran struktural.

3. Aliran manajemen ilmiah.

Aliran Prinsip Universal, berpijak pada pendapat henri Fayol yang menyatakan bahwa sesuatu organisasi itu diatur berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Adanya pengembangan kerja

2.Adanya otoritas dan tanggung jawab

3. Adanya disiplin

4.Adanya kesatuan komando

5.Adanya kesatuan pengarahan

6.Adanya system pengkajian

7.Adanya sentralisasi

8.Adanya jenjang pengawasan

Aliran Strukrural, berdasarkan pondapat dari Max Weber, organisasi suatu tatanan birokrasi yang berstruktur yang melangsungkan kegiatannya sesuai dengan aturan-aturan.

Aliran Manajemen Ilmiah, yang dipelopori oleh Frederick W Taylor memberikan lebih banyak penekanan pada pengukuran kerja yang dilakukan oleh para pekerja dibandingkan dari prinsip-prinsip organisasinya sendiri.

Prespektif II

Huse dan Browdrich menanamakan prespektif ini dengan aliran pekerjaan (work-flow). Operasi ini mempergunakan teknik-teknik yang kemudian dikenal sebagai riset operasional. Adapun cirri-ciri dari riset operasional ini antara lain :

1.Melakukan formulasi persoalan

2.Menyusun konstruksi model matematis untuk menampilkan suatu system yang sedang dipelajari

3.Menarik suatu kesimpulan dari model yang disusun tersebut

4.Menguji model dan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik model tersebut

5.Menetapkan control atas kesimpulan-kesimpulan yang diambil

6.Mengambil kesimpulan itu untuk melaksanakan implementasi

Prespektif III

Prespektif ini dinamakan prespektif kemanusiaan (the human prespective). Pandangan pemikiran dalam prespektif ini ialah menekankan bahwa unsur manusia dalam setiap kerja kelompok dirasakan lebih penting dari pada sekedar struktur dan hirarki yang membentang pada setiap jajaran organisasi.

Ada tiga unsur yang menonjol sebagai komponen dari perspektif kemanusiaan ini. Ketiga komponen itu antara lain :

1. Aliran Hubungan Kemanusiaan ( Human Relations School )

2. Aliran Pengembangan Organisasi ( Organizational Development School )

3. Aliran Pemikiran Multidimensional ( The Multidimensional Theorists )

2.2 Prinsip – Prinsip Organisasi

Ciri-ciri organisai yang baik :

1. Adanya tujuan yang jelas.

2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua orang.

3. Tujuan organisasi harus diterima oleh semua individu dalam organisasi.

4. Adanya kesatuan arah dalam organisasi

5. Adanya struktur organisasi.

6. Adanya jaminan jabatan tersebut.

7. Adanya koordinasi.

Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh manajemenmodern adalah sebagai berikur :

1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip).

2. Manajemen harus sistematuk, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.

3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.

4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja tehadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

2.3. Bentuk-Bentuk Organisasi

Agar proses diatas berlangsung dengan baik, dibutuhkan suatu wadah dalam bentuk struktur organisasi. Struktur organisasi formal akan menunjukan hal-hal berikut :

1.Macam-macam pokok kegiatan organisasi

2.Pembagian menjadi kelompok atau subsistem

3.Adanya hirarki, wewenang dan tanggung jawab bagi kelompok dan pimpinan

4. Pengaturan kerjasama, jalur pelopor, dan komunikasi, meliputi jalur vertikal dan horizontal

Bentuk struktur formal yang terkenal adalah fungsional, produk, area,, dan matriks.

2.3.1 Organisasi Fungsional

Disebut organisasi fungsional karena organisasi ini dipecah atau dikelompokkan menjadi unit berdasarkan fungsinya. Ciri utama organisasi fungsional ialah memiliki strutur piramida dengan konsep otoritas dan hirarki vertikal dengan sifat-sifat berikut :

1. Prinsip komando tunggal dimana masing-masing personil hanya memiliki satu atasan

2.Setiap personil mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas.

3.Arus informasi dan pelaporan bersifat vetikal.

4.Hubungan horizontal diatur dengan prosedur kerja, kebijakan, dan petunjuk pelaksana.

5.Mekanisme koordinasi perunit, bila diperlukan dilakukan, dengan rapat-rapat atau membentuk panitia perwakilan.

Keuntungan-keuntungan organisasi fungsional :

1.Memudahkan pengawasan karena personil melapor hanya kepada satu atasan.

2.Adanya potensi meningkatkan keterampilan dan keahlian individu serta kelompok untuk menjadi spesialis pada bidangnya.

3.Konsentrasi personil terpusat pada sasaran bidang yang bersangkutan.

4.Penggunaan sumber daya yang efisian sebai akibat pekerjaan yang sejenis dan berulang-ulang.

5.Memudahkan pengendalian kinerja personil serta biaya, jadwal dan mutu produk.

Kesulitan yang Dihadapi

Sesuai dengan maksud pembentukannya,struktur fungsional ditujukan untuk menangani kegiatan atau masalah yang dapat diantisipasi dan diklasifikasi. Kesulitan yang dihadapi biasanya keterbatasan struktur fungsional, ialah :

1.Cenderung memprioritaskan kinerja dan keluaran masing-masing bidang. Hal ini dapat mengurangi perhatian tujuan perusahaan secara menyeluruh.

2.Makin besar organisasi, makin panjang prosedur pengambilan keputusan, hal ini memungkinkan terjadinya distorsi informasi dan urgensi.

3.Sulit mengkoordinasi dan mengintegrasikan pekerjaan yang multidisiplin dan melibatkan banyak pihak diluar organisasi.

4.Kurangnya jalur komunikasi horizontal.

2.3.2. Organisasi Produk dan Area

Penyusunan struktur organisasi perusahaan-perusahaan besar yang kegiatan usahanya menagani berbagai macam produk, didasarkan atas orientasi produk. Ini terjadi bilaman perusahaan merasa bahwa jumlah dan keanekaragaman produk terlalu besar sehingga sulit untuk ditangani dengan struktur fungsional.

2.3.3. Organisasi Matriks

Bila struktur organisasi mempunyai jalur pelaporan dan arus kegiatan vertical, maka pada organisasi matriks disamping jalur formal vertical terdapat pula jalur formal horizontal.

2.3.4. Organisasi Proyek

Telah disebutkan sebelumnya bahwa organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan. Adapun unsur-unsur konsep manajemen proyek yang berkaitan erat dan perlu dicerminkan dalan struktur organisasi berkisar pada :

a. Arus vertical disamping horizontal

b. Penaggung jawab tunggal atas terselenggaranya proyek

c. Pendekatan dalam perencanaan dalam implementasi

Pendekatan yang diperlukan untuk membahas struktur organisasi proyek dalam dengn mengindentifikasi dan menganalisis struktur organisasi yang digolongkan menjadi :

a. Organisasi proyek fungsional ( OPF ) dengan variasinya, yaitu organisasi proyek koordinator ( OPK ).

b. Organisasi proyek murni ( OPMi )

c. Organisasi proyek matriks (OPM )

Kelemahan atau kekurangan adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukan. Sebagai contoh, tidak menunjukan seberapa besar wewenang dan tanggung jawab setiap manajerial, tidak menunjukan hubungan-hubungan informal dan saluran komunikasi.

SISTEM, INFORMASI DAN MANAJEMEN


Walaupun kenyataan sudah menunjukkan bahwa computer adalah alat untuk mengolah data, namun banyak manajer beranggapan computer adalah unsur inti dalam suatu sistem informasi. Sikap ini melebihkan nilai computer dan mengkaburkan peranannya. Peranan dari sebuah computer adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan-keputusan dan untuk operasi perencanaan (planning) dan pengendalian (control).


SISTEM secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu set unsur-unsur yang tergabung menjadi satu untuk suatu tujuan bersama. Semua sistem merupakan bagian dari sistem-sistem lain yang lebih besar. Pada suatu organisasi proyek, organisasi itulah sistemnya dan bagian-bagiannya adalah departemen-departemen/bagian-bagian/biro-biro dalam proyek itu sebagai sub sistemnya. Integrasi dari sub-sitem-sub-sistemnya diusahakan melalui penukaran (interchange) informasi.


INFORMASI perlu dibedakan dengan pengertian DATA, dan perbedaan ini harus jelas dan adalah penting untuk maksud sistem informasi manajemen. Data adalah kenyataan dan angka-angka yang sedang tidak dipakai dalam suatu proses pengambilan keputusan, dan data biasanya berbentuk “historical records” yang dicatat dan disimpan tanpa maksud segera digunakan/dikeluarkan untuk pengambilan keputusan. Informasi terdiri dari data yang sudah diperoleh kembali (dari records), dan telah diolah atau digunakan untuk maksud-maksud informatif atau kesimpulan, ataupun sebagai dasar untuk prediksi atau pengambilan keputusan.


MANAJEMEN telah diartikan dalam berbagai pengertian, tetapi dalam pembahasan ini manajemen terdiri dari proses-proses atau kegiatan-kegiatan yang mengutamakan apa yang dilakukan manajer-manajer dalam mengoperasikan organisasi yang dipercayakan kepadanya; yakni operasi-operasi perencanaan, pengorganisasian, inisiatif dan pengendalian. Manajer merencanakan dengan menetapkan strategi dan tujuan serta memilih arah tindakan yang terbaik agar rencana-rencana itu dapat tercapai. Manajer mengatur tugas-tugas juga menyelesaikan tugas-tugas itu dalam kelompok-kelompok yang kompak serta mengatur pelimpahan wewenang-wewenang. Kemudian manajer mengendalikan prestasi/performa dari pekerjaan dengan menentukan standar-standar performa serta mencegah penyimpangan-penyimpangan terhadap standar-standar tersebut.

Membangun Strategi SI/TI, Menetapkan Proses Yang Efektif



Membangun strategi SI/TI dimaksudkan sebagai berpikir strategis dan merencanakan manajemen jangka panjang yang efektif serta pengaruh optimal informasi dalam segala bentuk: Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dengan menggunakan sarana manual dan sistem komputer, teknologi komputer dan telekomunikasi. Termasuk di dalamnya aspek organisasi dari manajemen SI/TI.


Lederer dan Sethi mendefinisikan membangun strategi SI/TI sebagai suatu proses memutuskan sasaran organisasi SI/TI dan mengidentifikasikan aplikasi SI/TI potensial yang harus diimplementasikan oleh organisasi secara keseluruhan. Perspektif lanjut, yang mendukung hubungan erat antara bisnis dan strategi SI “ Strategi SI membawa bersama tujuan bisnis perusahaan, pemahaman mengenai informasi yang diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan, dan implementasi sistem komputer untuk menyediakan informasi yang dimaksud. Membangun strategi SI/TI merupakan rencana untuk membangun sistem menuju visi masa depan dari peran SI dalam organisasi. Definisi lebih baru, yang cocok dengan pendekatan buku ini, adalah “proses mengidentifikasi portofolio aplikasi berbasis komputer untuk diimplementasikan, yang keduanya diselaraskan dengan strategi perusahaan dan memiliki kemampuan untuk menciptakan keunggulan atas para pesaing.


Sasaran umum bagi organisasi yang memakai proses strategi SI/TI adalah:


Penyelarasan SI/TI dengan bisnis guna mengidentifikasikan di mana SI/TI memberi kontribusi paling besar, dan penentuan prioritas investasi;


Memperoleh keunggulan kompetitif dari peluan bisnis yang diciptakan dengan memanfaatkan SI/TI;


Membangun infrastruktur masa depan yang fleksibel dan hemat biaya;


Memperkuat sumber daya dan kompetensi dalam memanfaatkan SI/TI dengan sukses di organisasi.


Bab ini berkenaan dengan menetapkan kerangka kerja dan proses untuk membangun strategi SI/TI, yang diasumsikan terintegrasi secara erat dengan strategi bisnis, dan agar efektif, harus merupakan proses yang berkelanjutan, dengan aliran deliverables yang menyambung dengan luaran pemikiran dan perecanan strategi bisnis.


Apabila proses formulasi strategi SI/TI belum ditetapkan, mungkin diperlukan untuk mengambil inisiatif dalam satu atau lebih area bisnis, untuk membangun pengembangan kesadaran mengenai pentingnya memberikan manfaat nyata kepada bisnis melalui aplikasi SI/TI dalam mendukung kebutuhan kritis bisnis, dan untuk mencapai transisi dalam rentang waktu yang dapat diterima. Hal ini juga menawarkan peluang untuk memastikan metoda perencaan kuno diakhiri, dan pendekatan yang lebih baik, lebih komprehensif digunakan. Proses ini harus mengenalkan bidang pengetahuan yang diperlukan, kendali dan teknik baru, menetapkan hubungan yang lebih baik, dan identifikasi tugas dan tanggun jawab dan sekaligus mendefinisikan kebutuhan sumber daya perencanaan. Namun demikian, segera setelah itu, proses strategi SI/TI membutuhkan utuk menjadi bagian integral dari pengembangan strategi bisnis, rencana bisnis dan implementasi selanjutnya.


Salah satu argumen yang paling memaksakan untuk integrasi bisnis dan formulasi strategi SI/TI adalah keterbatasan sumber daya bisnis dapat dialokasikan dalam cara yang logis untuk rencana dan strategi yang secara kolektif akan memberian manfaat bagi bisnis.

Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi


Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan

dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang

baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen

puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari

manajemen puncak tersebut.

3.2.1. Kebijakan Sistem

Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh

manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih

kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang

lama atau sistem lama mempunyai kelemahan (masalah)

3.2.2. Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem menyangkut estimasi sumberdaya (kebutuhan-

kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya. Perencanaan sistem terdiri dari :

perencanaan jangka pendek (periode 1–2 tahun) dan jangka panjang

(periode sampai 5 tahun).

Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem,

departemen pengembangan sistem atau depertemen pengolahan data.

3.2.3. Proses Perencanaan Sistem

Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses

utama, yaitu :

1. Merencanakan proyek-proyek sistem

Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :

Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan

Mengidentifikasi proyek-proyek sistem

Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem

Menetapkan kendala proyek-proyek sistem (mis. Batasan biaya, waktu,

umur ekonomis, peraturan yang berlaku)

Menetukan prioritas proyek-proyek sistem

Membuat laporan perencanaan sistem

Meminta persetujuan manajemen

1. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan

Persiapan ini meliputi :

Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan

yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan)

Mengumumkan proyek pengembangan sistem

1. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan

Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling

layak untuk dikembangkan. Tahapan yang dilakukan yaitu :

Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem

Melakukan studi kelayakan

Menilai kelayakan proyek sistem

Membuat usulan proyek sistem

Meminta persetujuan manajemen

III_Manajemen Proyek Sistem Informasi

3.3. Perkiraan Proyek Sistem Informasi

Sekarang biaya merupakan elemen yang paling penting dan mahal dalam

pengembangan sistem berbasis komputer. Perkiraan biaya yang salah atau kurang tepat

dapat mengurangi keuntungan atau malah kerugian. Perkiraan biaya sistem informasi

dan usaha tidak dapat dihitung dengan tepat, karena banyak variabel (manusia, teknikal,

lingkungan) yang mempengaruhinya.

Untuk mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan, digunakan

pilihan sebagai berikut :

Memperkirakan waktu yang paling lama dari pengerjaan proyek

Perkiraan berdasarkan pada proyek yang sama

Menggunakan teknik dekomposis

Menggunakan satu atau lebih model empiris

Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan merupakan bagian

yang paling sulit, untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan waktu yang

diperlukan. Penjadwalan tugas-tugas (kegiatan) dapat menggunakan :

1. Grafik Gantt

Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas

(kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif

tugas-tugas yang dikerjakan.

2. Diagram PERT (Program Evaluation and Review Techniques)

Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang

kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan

jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah

dijalankan. Diagram PERT lebih baik dari Gantt, karena :

- Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas

- Mudah mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis

- Mudah menentukan waktu kendur

3. Penjadwalan proyek berbasis komputer

menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis dan menguntungkan.

Contoh program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s Timeline dan Computer

Associates’ CA-Super Project.

III_Manajemen Proyek Sistem Informasi

5Page 6


Proses pengembangan sistem informasi (PL) dikembangkan oleh pelaku-pelaku

yang dapat dikatagorikan dalam 5 kelompok :

1. Manajer senior, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis

dan sangat berpengaruh pada proyek tersebut.

2. Manajer proyek (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan

mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).

3. Praktisi, adalah orang yang mempunyai kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk

mendapatkan produk sistem informasi (program aplikasi).

4. Pelanggan, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.

5. Pengguna akhir, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang

dikaitkan dengan penggunaan produk


PENYAJIAN INFORMASI DAN LAPORAN


Dalam melaksanakan manajemen proyek diperlukan komunikasi yang cukup intens, sebab komunkasi ini dapat diibaratkan sebagai minyak pelumas yang memperlancar gerak proyek menuju sukses. Penyampaian komunikasi secara baik perlu diatur dan ini jelas akan merupakan bagian dari sistem informasi manajemen dalam proyek tersebut. Maka menjadi teramat penting untuk memperhatikan PENYAJIAN INFORMASI-INFORMASI tersebut. Presentation of information sangat penting agar berbagai pihak dalam proyek dan di luar organisasi proyek benar-benar memperoleh informasi yang berguna.


Komunikasi lisan dilakukan dalam rapat-rapat, dimana masalah agenda, risalah dan lain-lain cara penyajian yang digunakan perlu mendapat perhatian. Dalam komunikasi yang tertulias kita kenal teknik-teknik penyajian seperti charts, bagan-bagan, table-tabel dan lain-lain. (graph/curve, bar chart, column, mixed/combination chart, circle chart). Laporan-laporan menduduki tempat yang penting dalam penyajian informasi ini.


Penyajian informasi kepada manajemen dan staf pada semua tingkat, memerlukan pemikiran, kesabaran dan pengamqan oleh manajer proyek dan/atau stafnya. Salah satu hal yang perlu diingat adalah, bahwa penyajian itu harus disesuaikan dengan tingkat manajemen yang akan menerima informasi itu, misalnya top-departemen, tingkat manajer fungsional/departemen, manajer operasional dan lain-lain.


Unsur-unsur informasi manajemen pada proyek-proyek yang penting adalah : • Perbandingan (rasio) biaya terhadap anggaran. • Perbandingan (rasio) kemajuan proyek terhadap rencana/jadwal.


Dalam manajemen banyak digunakan rasio-rasio untuk indikator-indikator. Rasio lebih memberikan arti daripada angka-angka yang berdiri sendiri, sehingga rasio-rasio semacam ini dapat membantu pimpinan dalam : • Menganalisa situasi dalam perencanaan. • Memonitor hasil kerja (performance) dalam perencanaan.


Dengan menggunakan rasio-rasio itu, manajemen dapat mengambil tindakan yang relevan dangan problema yang ada dan terhindar dari kemungkinan tindakan yang tidak relevan.


Unsur-unsur informasi manajemen lain adalah antara lain : • Perkiraan biaya yang akan dihadapi. • Perkiraan penyelesaian bagian-bagian proyek. • Masalah-masalah yang timbul.


Dalam menyajikan informasi mengenai hal-hal yang berulang terjadi misalnya progress bulanan atau pekanan, maka kerap kali bukan lagi masing-masing angka yang penting, tetapi lebih diperlukan fluktuasi-fluktuasi itu dirubah menjadi suatu laju (trend), misalnya dengan menunjukkan “angka rata-rata yang bergerak” (moving averages)


Walaupun penggunaan table-tabel, grafik-grafik/charts dan lain-lain gambar akan mempermudah proses mengambil keputusan oleh manajemen, namun ini tidak berarti bahwa penyajian informasi tidak lagi perlu adanya laporan tertulis. Tetapi singkat serta senantiasa memperhatikan tingkat-tingkat manajemen yang menerimanya.


Tidak ada manajer yang ingin menghabiskan waktunya untuk menelusuri laporan yang panjang dan ternyata menemukan posisi keadaan tidak diuraikan secara jelas pada bagian akhir laporan tersebut, sedangkan sebenarnya keadaan sudah mendesak agar segera diambil keputusan-keputusan oleh manajer proyek. Umpan balik (feedbacks) dan pengendalian (control) di dalam tubuh proyek berkaitan erat dengan sistem informasi pada manajemen proyek sendiri