BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 29 September 2009

Konsep Manajemen Proyek ruang lingkup

pengertian ruang lingkup


Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni unruk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.

Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan kepada kita bahwa kita berutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial.manusia, masalah , dan problem. Urutannya tidak dapat berubah. Manajer yang lupa bahwa kerja RPL merupakan usaha manusia yang intens, tidak akan pernah akan meraih sukses dalam manajemen proyek. Seorang manajer yang gagal melakukan komunikasi pelanggan yang komprehensif di awal evolusi sebuah proyek, beresiko membangun pemecahan yang elegan untuk masalah- masalah yang salah. Akhirnya manajer yang tidak begitu memperhatikan proses , beresiko menyisipkan metode teknik yang cakap serta piranti ke dalam sebuah ruangan hampa.


1. Manusia
Model kematangan manajemen manusia membatasi area praktik berikut kunci bagi masyarakat perangkat lunak : rekruitmen , seleksi , manajemen untuk kerja , pelatihan , kompensasi , perkembangan karir, desain kerja , dan organisasi dan perkembangan tim/ kultur. Organisasi mencapai tingkat kematangan yang tinggi dalam area manajemen manusia memiliki kemiriipan yang lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang efektif.
Kontributor yang paling penting agar software project berhasil
memiliki orang yang cerdas dan pintar serta cakap, dengan kemampuan yang baik
Organisasi dengan high levels maturity pada management people.
mengimplementasikan effective software engineering

2. Masalah
Sebelum memulai project, kita memerlukan untuk mengidentifikasi obyektifitasnya dan ruang lingkupnya, pemecahan alternatif harus dipertimbangkan , teknik dan batasppun harus didefinisikan.
Tanpa informasi ini tidak mungkin melakukan estimasi biaya yang dapat dipertanggung jawabkan (dan akurat); penilaian yang efektif terhadap resiko; merinci secara realistis tugas-tugas proyek; atau jadwal proyek yang dapat dikelola yang memberikan indikasi kemajuan yang berarti.
Faktor lain yang berhubungan:
delivery deadlines, budgetary restrictions, personnel availability
technical interfaces, dan lainnya

3. Proses
Proses perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi pengembangan perangkat lunak dapat dibangun. Sejumlah kecil aktivitas kerangka kerja yang dapat diaplikasikan pada semua proyek perangkat lunak , tanpa mempedulikan ukuran dan kompleksitasnya. Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda tugas-tugas, milestone, kemampuan penyampaian dan jaminan kualitas memungkinkan aktivitas kerangka kerja disesuaikan dengan karakterisitik proyek perangkat lunak serta kebutuhan tim proyek. Akhirnya aktivitas pelindung seperti jaminan kualitas perangkat lunak, manajemen konfigurasi perangkat lunak , dan pengukurannya melapisi model proses yang ada. Aktivitas pelindung tidak tergantung pada satu aktivitas kerangka kerja dan ada pada keseluruhan proses.

MANUSIA
· Para pemain
Proyek perangkat lunak diisi oleh para pemain yang dapat dikategorikan ke dalam salah satu dalam lima konstituen berikut :

a. Manajer senior
Yang menentukan isu-isu bisnis yang sering memiliki pengaruh penting di dalam proyek

b. Manajer proyek
Yang harus merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan mengotrol sebuah produk dan aplikasi

c. Pelaksana
Menyampaikan ketrampilan teknik yang diperlukan untuk merekayasa sebuah produk atau aplikasi

d. Pelanggan
Menentukan jenis kebutuhan bagi perangkat lunak yang akan direkayasa

e. Pemakai akhir
Yang berinteraksi dengan perangkat lunak bila perangkat lunak telah dikeluarkan untuk digunakan

· Pimpinan tim
Pemimpin tim yang dibutuhkan dalam proyek perangkat lunak adalah yang memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Motivasi >> kemampuan memberikan dorongan orang teknik untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu dengan kemampuan terbaiknya

b. Organisasi >> kemampuan untuk membentuk proses yang sedang berlangsung yang memungkinkan konsep dasar deterjemahkan ke dalam suatu akhir

c. Gagasan dan inovasi >> kemampuan manusia untuk mendorong manusia lainnya menciptakan dan bertindak kreatif meskipun mereka berkerja dalam suatu ikatan yang dibangun untuk suatu produk atau aplikasi perangakat lunak yang spesifik

Pemimpin proyek yang berhasil adalah yang akan menerapkan gaya manajemen pemecahan masalah yaitu bahwa seorang manajer proyek perangkat lunak harus berkonsentrasi pada pemahaman masalah yang akan dipecahkan, mengatur aliran gagasan, dan pada saat yang sama membiarkan orang setiap orang di dalam tim mengetahui penilaian kualitas dan bahwa hal tersebut tidak dapat dikompromikan.
Ada 4 kunci yang menentukan manajer proyek itu efektif:
a. Pemecahan masalah
b. Identitas manajerial
c. Prestasi
d. Pengaruh dan pembentukan tim


· Tim perangkat lunak informasi
Ada organisasi yang mengembangkan perangkat lunak hampir sebanyak struktur organisasi manusia untuk pengembangan perangkat lunak. Karena baik atau buruknya struktur organisasi tidak akan dengan mudah di modifikasi. Perubahan perhatian organisasi kepada masalah praktis dan politis bukanlah merupakan ruang lingkup tanggung jawab manajer perangkat lunak tetapi organisasi manusia yang secara langsung terlibat dalam di dalam sebuah proyek perangkat lunak merupakan tanggung jawab manajer.

Struktut tim yang terbaik tergantung pada gaya manajemen sebuah organisasi , jumlah orang yang akan ada dalam tim tersebut serta keseluruhan kesulitan masalah. Ada 3 organisasi tim yang umum antara lain :
1. Demokrasi terdesentralisasi
2. Terkontrol terdesentralisasi
3. Terkontrol tercentralisasi

MASALAH
· Ruang lingkup
1. Konteks >> bagaimana perangkat lunak yang akan dibangun dpat memenuhi sebuah system, produk, atau kontek bisnis yang lebih besar serta batasan apa yang ditentukan sebagai hasil dari konteks tersebut?
2. tujuan informasi >> objek data pelanggan apa yang dihasilkan sebagai output dari perangkat lunak? Objek data apa yang diperlukan sebagai input?
3. fungsi dan unjuk kerja >> fungsi apa yang dilakukan oleh perangkat lunak untuk mentransformasikan input data menjadi output? Adakah ciri kerja khusus yang akan ditekankan?
Ruang lingkup proyek perangkat lunak harus tidak ambigu dan dapat dipahami pada tingkat teknis maupun manajemen. Pernyataan ruang lingkup perangkat lunak harus dibatasi dimana data kuantitatif dinyatakan dengan eksplisit serta factor mitigasi dijelaskan.
· Dekomposisi masalah
Problem decomposition –> dua area:
1. functionality dari delivery software system
2. process yang akan digunakan untuk mengantarkan system
Functional decomposition:
1. mengidentifikasi dan mendefinisikan cakupan fungsi dari sistem
2. mengaplikasikan metode dekomposisi pada masing-masing feature

PROSES
· Menggabungkan masalah dengan proses
Ø Komunikasi pelanggan – tugas untuk membangun komunikasi yang efektif diantara pelanggan dan pengembang
Ø Perencanaan – tugas untuk mendefinisikan resource, timelines dsb
Ø Analisis resiko – tugas untuk menerima resiko teknik dan management
Ø Rekayasa – tugas untuk membangun satu sistem aplikasi atau lebih
Ø Konstruksi dan rilis – installation, release control, dan memberikan dukungan kepada pelanggan
Ø Evaluasi pelanggan – tugas untuk mendapatkan feedback dari pelanggan dan hasil evaluasi demi memperbaiki kualitas dari produk aplikasi tersebut kedepannya
· Dekomposisi proses
Project yang kecil memerlukan beberapa tugas :
1. mendevelop list dari masalah yang telah diklarifikasi
2. bertemu dengan customer untuk mengklarifikasikan masalah
3. menggabungkan cakupan dari beberapa statement
4. mereview state dari scope
5. memodifikasikan cakupan statement yang diperlukan

Project yang komplit memerlukan beberapa tugas :
1. Mereview permintaan customer
2. Merencanakan dan menjadwalkan secara formal, fasilitas pertemuan dengan customer
3. Mengharapkan penelitian untuk mendefinisikan solusi dan pendekatan yang ada
4. Menyiapkan “dokumen pekerjaan” dan agenda untuk pertemuan formal
5. Mengharapkan terjadinya pertemuan
6. Mengembangkan mini-spec untuk perbaikan, konsistensi, dan kelemahan pada ambiguitas
7. Memodifikasi cakupan dokumen yang diperlukan

2 komentar:

Anonim mengatakan...

di blog ini di jelaskan Problem decomposition ada dua area, selain itu ada lagi?

denniz iqbal mengatakan...

mana adeh..... ntr w cri y..hohoho